SEARAH.CO — Internal Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jambi dan Inspektorat untuk melakukan audit menyeluruh diduga banyak terjadi kejanggalan.
Sumber searah.co meminta kepada BPK dan Inspektorat untuk melakukan audit secara menyeluruh di dinas Damkartan Tanjabbar.
Mereka menduga ada dugaan penyimpangan seperti kendaraan operasional yang biasanya mengantarkan para personil Damkartan Tanjabbar ke pos-pos diluar Tungkal Ilir.
“Kami ini biaya sendiri saat kena roling ke pos-pos seperti Tebing Tinggi, Merlung, Batang Asam maupun pos lain,” kata sumber searah.co itu.
Ia mengaku biasanya ada mobil Hilux merah yang menjadi operasional untuk melakukan antar jemput para personil yang piket di pos-pos tersebut.
“Ada yang naik travel, ada yang Bawak motor sendiri,” ucapnya.
Selain itu mereka juga mempertanyakan gaji yang dulunya diterima sebesar Rp1,7juta tapi saat ini hanya Rp1,5 juta. Ia menyebutkan sisa uang Rp200ribu dikemanakan badahal itu dalam satu tahun anggaran.
“Ya kan bingung kita dikemanakan duitnya badahal kejadian nya di tahun ini tiba-tiba kena potong 200 itu dan kemana duitnya,” ucapnya.
Tidak hanya itu mereka juga mempertanyakan mengapa tidak ada pemberian vitamin dan cek kesehatan seperti kepala dinas sebelum yang saat ini.
“Dulu rutin 3 bulan sekali cek kesehatan, pemberian vitamin rutin, tapi sejak ini ada pun hanya di akhir tahun itu pun kalau ada,” ungkapnya.
Sementara sumber lainnya juga mempertanyakan terkait pemeliharaan hydrant yang ada di Tanjabbar. Hydrant itu seperti tidak terurus dan terkesan dibiarkan tanpa pemeliharaan.
“Hydrant tukan penting sumber air kita saat ada peristiwa,” ucapnya.
Terpisah, Kadis Damkartan Tanjabbar Iswardi dikonfirmasi, Minggu (23/11/2025) melalui pesan WhatsApp hanya bercetang satu terkait dengan pemerintah internal untuk dilakukan audit.





