SEARAH.CO — Inilah 8 tuntutan konsolidasi aksi Akbar Koreksi Tanjung Jabung Barat (Taniabbar), mengembalikan kedaulatan rakyat.
Pamflet yang beredar di media sosial, grup WhatsApp dan status WhatsApp sejumlah aktivitas mahasiswa dan mantan aktivis mahasiswa Kuala Tungkal itu memiliki 8 tuntutan.
- Meminta pemerintah transparan didalam mengelola keuangan daerah
a. Melaporkan kepada publik sumber pendapatan daerah
b. Melaporkan setiap pencapaian kerja secara detail dan akuntabel kepada publik
- Meminta kepada pemerintah dan DPRD intropeksi serta mewujudkan kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan individu, kelompok maupun golongan.
- Meminta pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) mengawasi jalannya eksploitasi alam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
- Meminta mahkamah kehormatan dewan (MKD) tegas dalam bersikap didalam menjaga kehormatan lembaga serta serius menegakan tata tertib dan kode etik DPRD dan partai politik melakukan evaluasi terhadap kader di parlemen yang kerap menyayat perasaan rakyat didalam bertindak.
- Meminta aparat penegak hukum (APH) melaksanakan tugas penindakan tegas dan mengambil peran didalam mengawasi setiap pembangunan yang diduga kuat dari hasil pemufakatan jahat eksekutif dan legislatif.
- Meminta kepolisian, beacukai, dan TNI AL aktif melaksanakan aktif di perairan Tanjung Jabung Barat, khususnya disepanjang sungai Pengabuan yang diduga kuat sebagai lintasan masuknya barang haram.
- Mendesak pemerintah segera bergerak cepat menuntaskan tingginya angka pengangguran yang terus mengalami lonjakan setiap tahunnya.
- Revisi perbup no 1 tahun 2023 dan hapuskan tunjangan DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menghabiskan uang daerah mencapai Rp 3 miliar setiap tahunnya.
Gerakan ini akan dilakukan pada, Kamis 25 September 2025. Terkait tempat dalam pamflet ini belum dipastikan karena masih berubah atau tentatif.
“Sidang jalanan menggugat eksekusi, legislatif dan APH,” tulis dalam pamflet tersebut.
Terkait itu, nomor pamflet tersebut dikonfirmasi, Ihsan membenarkan delapan tuntutan itu pihaknya yang membuat.
“Saat ini masih di konsolidasikan, semua masing tentatif.” Tandasnya singkat kepada searah.co





