
SEARAH.CO — Bentrok antar Desa Hunuth dan Desa Hitu di Kota Ambon, Maluku mengakibatkan sedikitnya 200 orang mengungsi dan 17 rumah hangus dibakar massa.
Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena mengatakan data yang dihimpun pihaknya saat ini terdapat 17 rumah warga terbakar akibat bentrok massa itu. Selain rumah, ratusan warga mengungsi ketempat yang dirasa aman.
“Data sementara 17 rumah terbakar. Ada 200 lebih jiwa yang sementara kita tampung,” katanya, Selasa (19/8/2025) seperti dikuti dari detiksulsel.
Pihaknya saat ini masih terus mendata terkait dengan bentrok ini di dua kelompok warga dari dua desa tersebut. Ia berjanji akan membangun kembali rumah yang hangus terbakar tersebut dengan anggaran daerah.
Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak memperbesar situasi saat ini baik bentuk provokasi maupun upaya menyulut terjadinya peristiwa ini semakin besar.
“Pemkot Ambon segera membangun kembali rumah-rumah yang terbakar. Karena itu, jangan ada lagi yang memprovokasi, jangan ada lagi berupaya untuk memanas-manasi keadaan,” ucapnya.
Warga yang terdampak bentrokan tersebut ditampung di dua lokasi berbeda yakni di Desa Nania dan Desa Lama. Pemkot Ambon kini menyuplai kebutuhan para pengungsi.
“Ada 200 lebih jiwa yang sementara kita tampung di Negeri (Desa) Nania dan di Negeri Lama. Semua sementara ditangani langsung oleh Dinas Sosial Kota Ambon. Ya, jadi kita memastikan bahwa baik pengungsi terkena dampak akan ditangani,” jelasnya
Lebih lanjut, Bodewin mengimbau semua pihak untuk menahan diri. Dia mengatakan serahkan kepada kepolisian mengusut pelaku penikaman dan pembakaran saat bentrokan.
“Serahkan kepada aparat keamanan Polri-TNI ya, khusus kepada Polri untuk ya menyelidiki dan memproses pelaku dari peristiwa penikaman. Jadi saya mengimbau tidak terprovokasi dan jangan main hakim sendiri. Iya. Ingat kita ini hidup bersama,” imbuhnya
Sebelumnya diberitakan, bentrokan itu melibatkan warga Desa Hunuth dan Desa Hitu di kawasan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (19/8). Bentrokan dipicu tawuran antar siswa yang berujung satu orang tewas ditikam.
“Tadi ada penikaman hingga mengakibatkan pembakaran rumah tetapi sudah diatasi pihak Damkar,” kata Bodewin, Selasa (19/8)