
SEARAH.NET – Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dari kelas F, G, dan H sukses menutup rangkaian Mata Kuliah Praktik Edupreneurship dengan hasil yang membanggakan. Di bawah bimbingan dosen pengampu Turino Adi Irawan, M.Pd, mahasiswa tak hanya belajar konsep, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam bentuk pendampingan langsung kepada pelaku usaha di masyarakat.
Mata kuliah ini dirancang untuk mencetak edupreneur — pendidik yang inovatif dan berjiwa wirausaha. Selama delapan pertemuan pertama, mahasiswa mempelajari teori seputar kewirausahaan dalam konteks pendidikan, mulai dari penyusunan rencana bisnis, riset pasar, manajemen keuangan, hingga pemanfaatan teknologi digital. Pada pertemuan 9 hingga 15, mereka melaksanakan praktik lapangan dengan mendampingi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di berbagai bidang.
Meskipun banyak pelaku usaha yang tidak berasal dari dunia pendidikan, mahasiswa PGMI mampu menggali pengalaman dan memberikan kontribusi nyata, seperti membantu proses legalitas usaha melalui pembuatan NIB, mendampingi dalam sertifikasi halal, serta memperkuat branding produk melalui strategi digital.
“Kami awalnya hanya usaha rumahan biasa, tapi setelah didampingi adik-adik mahasiswa PGMI, usaha kami jadi lebih tertata. Kami jadi tahu pentingnya legalitas, promosi online, dan bahkan didampingi proser sertifikasi Halal,” ujar Mas Ahmad, selaku perwakilan pelaku usaha.
Mahasiswa juga telah mengikuti pelatihan pendamping produk halal dari BPJPH, yang membuka peluang profesi dan menambah kompetensi mereka di luar profesi guru.
Ketua Prodi PGMI, Nasyariah Siregar, M.Pd, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap keberhasilan mahasiswa dalam mempraktikkan konsep edupreneur secara nyata.
“Saya sangat bangga dan mengapresiasi capaian mahasiswa PGMI. Mereka telah menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan juga mampu memberikan dampak langsung kepada masyarakat melalui kewirausahaan. Ini adalah bentuk sinergi ilmu dan aksi yang patut dicontoh,” ujarnya.
Tak hanya dari dosen dan prodi, apresiasi juga datang dari para mahasiswa sendiri. Salah satunya adalah Feri Ardiansyah, mahasiswa kelas 6G, yang mengungkapkan antusiasmenya selama mengikuti praktik.
“Awalnya saya berpikir edupreneur hanya soal bisnis pendidikan, tapi setelah turun ke lapangan saya sadar bahwa ilmu kita bisa sangat berguna untuk usaha apa pun. Kami belajar berkomunikasi dengan mitra usaha, menganalisis masalah, dan memberi pendampingan tentang aspek legal hingga sertifikasi halal. Ini pengalaman berharga yang tidak saya dapatkan di kelas biasa,” ujar Feri.
Selain mendampingi usaha, mahasiswa juga berhasil merancang model usaha pendidikan. Penutupan kegiatan ini menjadi momen reflektif dan inspiratif. Dengan bekal praktik nyata, keterampilan kewirausahaan, dan semangat kolaboratif, mahasiswa PGMI UIN STS Jambi siap menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mencipta dan berkontribusi luas dalam pengembangan masyarakat.