Bangunkan Gedung Polda Jambi Rp 8 M Pemkab Tanjabbar, Mantan Ketua HMI : Untuk Bedah Rumah Dapat 400 Rumah atau Tanggul 60 KM

SEARAH.CO – Anggaran yang digelontorkan Pemkab Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Provinsi Jambi sebesar Rp 8 M pada APBD-P 2025 untuk pembangunan gedung Resmob Polda Jambi terus menuai kritik.

Ihsan, Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjab Barat sangat menyayangkan sikap Pemkab Tanjab Barat yang menurutnya tidak melihat kondisi infrastruktur yang masih memprihatinkan.

“Harusnya kan bisa untuk membangun jalan untuk hajat hidup masyarakat banyak. Sebrang Kota itu masih banyak jalan berlumpur atau untuk bedah rumah masih banyak warga yang masih tinggal dirumah sangat tidak layak,” kata Mantan Ketua HMI Tanjabbar Ihsan, Rabu (19/11/2025).

Ihsan juga menyebutkan jika Rp 8 miliar digunakan bedah rumah maka akan ada ratusan rumah masyarakat yang akan merasakan manfaatnya.

“Kalau Rp 8 miliar buat bedah rumah lebih mantap. Bedah rumah itu kalau ga salah satu rumahnya Rp 20Juta, tinggal kalikan Rp 8 Miliar dapat sekitar 400 unit rumah,” sebutnya tegas

Jika di bangunkan tanggul Rp 8 miliar itu akan ada begitu banyak lahan masyarakat yang aman dari ancaman banjir rob.

Penghasilan kelapa dan pertanian serta perkebunan akan meningkat kesejahteraan tentu akan lebih baik.

“Urgensinya apa sih bangunkan gedung Polda Itu. Kalau dibangunkan tanggul itu akan berapa pajang. Kalau saya ga salah 1 Km tanggul itu nilai perkejaan Rp 120juta kalau Rp 8miliar berapa puluh KM yang bisa di bangun,” ucapnya.

“Sah sah saja untuk vertikal tetapi lihat dulu daerah ini, dan juga ini besar betul bangunkan gedung dengan uang segitu,” sambungnya.

Rasa keadilan bagi masyarakat tercidrai dengan adanya hal ini mereka yang susah payah bayar pajak agar daerah nya bisa maju dan pembangunan merata tapi apalah daya. Jalan berlumpur masih banyak ditemui di Tanjabbar ini.

Bukan cuman itu rumah tidak layak huni juga banyak ini harusnya menjadi prioritas ketimbang membangunkan gedung orang lain.

“Tapi tolong pertimbangkan juga perasaan masyarakat ketika melihat pemda dengan mudahnya mengeluarkan anggaran untuk lembaga yang jelas sudah memiliki anggaran sendiri. Kok mudah.? Sementara masih banyak antrian pembangunan yang harusnya diprioritaskan, terutama menyangkut hajat hidup masyarakat bisa dikatakan masih terisolir,” ujarnya.

Ia mempertanyakan begitu baik nya pemerintah daerah ini ia justru mencurigai ada dil tertentu sehingga bisa memberikan banguna sebesar itu.

“Pertanyaannya ada apa.? Kan begitu,” tandasnya.

Pos terkait