
SEARAH.NET — Perut membesar dan tidak bisa buang air besar (BAB) ternyata usus berisi cacing, apa penyebabnya?.
Selain tidak bisa BAB, perut anak tersebut mengalami pembesaran hingga berhari-hari tercatat kejadian itu selama sepekan dialami sang anak. Selain perut membesar akhirnya sang anak mengalami muntah yang mengeluarkan cacing saat masuk dalam instalasi gawat darurat di rumah sakit.
Kasus ini terjadi pada seorang anak laki-laki yang baru berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur (Jatim) Indonesia.
Anak tersebut menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember. Direktur RSD dr Soebandi Jember, I Nyoman Semita menyampaikan bahwa anak tersebut memang berasal dari Jember, tetapi tinggal bersama neneknya di Bali.
“Dia datang ke IGD RSD dr Soebandi dalam keadaan gawat darurat,” kata, Minggu (13/4/2025).
Dokter di rumah sakit menduga hal tersebut terjadi karena ada sumbatan pada ususnya sehingga tidak berfungsi maksimal. “Kemudian diperiksa CT scan, memang menggambarkan suatu kondisi yang disebut ileus obstruktif, yaitu buntutnya saluran pencernaan akibat sesuatu,” ucap dia.
Setelah itu, pasien tersebut dirawat di rumah sakit. Saat dirawat di dalam ruangan, pasien tersebut muntah mengeluarkan cacing. Karena termasuk kasus yang unik, kata dia, akhirnya empat dokter membahas penyakit ini, mulai dari dokter ahli bedah anak, dokter ahli parasitologi klinik, dan dokter spesialis anak.
Para dokter tersebut menyimpulkan bahwa ada proses darurat yang harus dilakukan operasi pada anak tersebut. “Akhirnya diputuskan untuk operasi karena sudah mengganggu fungsi pencernaan dan pernapasan,” ucap dia.
Setelah dioperasi, ternyata ada tiga titik sumbatan yang ditemukan oleh dokter dalam usus anak tersebut.
Tindakan operasi dilakukan dengan membuka usus pasien tersebut. Ternyata, di dalam lubang usus anak itu penuh dengan cacing. Cacing yang terdapat pada tubuh anak tersebut mirip cacing tanah, yakni termasuk jenis cacing ascariasis,” katanya.
“Selanjutnya, dokter mengeluarkan cacing tersebut dan merawat usus pasien hingga sembuh. “Kemudian diberi obat cacing agar sembuh sampai tuntas,” sambungnya.
Sekarang, pasien tersebut sudah kembali sehat dan pulang ke rumahnya. “Pasien datang ke RS sudah cukup lama, sudah lebih sekitar enam bulan lalu,” kata dia.
Ia menyebut bahwa cacing ascariasis hidup di alam terbuka. Jika tidak menjaga kebersihan tangan saat makan, maka cacing berpotensi masuk. “Ini pasti masuknya (cacing) lewat tangan, sehingga perilaku hidup sehat masih menjadi masalah,” ucap dia.
Untuk itu, perlu edukasi yang berkesinambungan terkait dengan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, minum air masak, menjaga piring yang bersih, dan lain-lain.
“Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu memberikan contoh terkait pola hidup sehat,” tutur dia.
Dia menyampaikan bahwa karena kasus tersebut unik, sejumlah dokter yang juga berprofesi sebagai dosen mempublikasikan kasus tersebut dalam sebuah jurnal ilmiah.
“Supaya menjadi pembelajaran di berbagai tempat, berbagai negara,” ucap dia. Menurut dia, jika ada pasien yang kembung, tidak bisa buang air besar, hingga muntah, itu bukan selalu karena tumor. Namun, bisa terjadi karena gumpalan yang dibentuk oleh cacing dalam usus.
Artikel ini telah tayang di Kompas com dengan judul “Perut Anak di Jember Membesar dan Tak Bisa BAB, Ternyata Penuh Cacing di Ususnya”